Berita Terbaru

Kronologis Tiga Polisi Dibakar Oknum Demonstarn Cianjur

Baca Juga

Foto : Suara.com

Aksi unjuk rasa puluhan mahasiswa dari berbagai elemen di depan kantor bupati Cianjur, Jawa Barat, Kamis (15/08/2019) siang, berujung ricuh. Empat orang anggota polisi dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Sayang Cianjur karena mengalami luka bakar serius akibat terkena semburan api. Sementara 15 orang pengunjuk rasa diamankan polisi untuk menjalani pemeriksaan intensif di Mako Polres Cianjur. Insiden bermula saat pengunjuk rasa memblokade ruas jalan Siliwangi di depan gerbang kantor bupati. Selain berorasi, massa juga sempat membakar ban.

dilangsir kompas.com Petugas pun berupaya untuk memadamkannya, namun tiba-tiba ada yang melempar plastik berisi cairan diduga bensin sehingga memicu api semakin membesar. Tak ayal, beberapa petugas tersambar api, bahkan seorang anggota polisi terkapar dan mengerang kesakitan dengan baju seragam yang compang-camping akibat terbakar. Sejumlah orang pun berupaya memadamkan api yang menyelimuti tubuh korban dengan air dari gelas-gelas air mineral dan alat seadanya. Badan korban diduga terkena cipratan cairan yang dilempar oknum pengunjuk rasa tersebut sehingga api dengan cepat membakar sekujur tubuhnya. Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Rudy Sufahriadi menyebutkan, korban dirujuk ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta, karena mengalami luka bakar serius mencapai 80 persen. “Korban lainnya, kita akan konsultasi dengan pihak rumah sakit di sini jika memang perlu penanganan lebih intensif akan kita bawa saja ke Bandung, ke (rumah sakit) Hasan Sadikin,” kata Rudy kepada wartawan di IGD RSUD Sayang, Cianjur, Kamis.   Sementara itu, Direktur RSUD Sayang Cianjur, Ratu Tri Yulia menyebutkan, para korban rata-rata mengalami luka bakar di wajah dan tangan. Sementara korban yang dirujuk tersebut mengalami luka bakar di sekujur tubuhnya mencapai 80 persen.   “Sedangkan korban lain sekitar 40 persen. Kita akan memberikan pelayan terbaik untuk para anggota kepolisian ini,” ujarnya. Baca juga: Tiga Anggota Polisi Terbakar Saat Mengamankan Demo Mahasiswa di Cianjur Informasi yang didapat Kompas.com, korban yang dirujuk ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta, itu atas nama Aiptu Erwin, seorang Bhabinkamtibmas Kelurahan Bojongherang Polsek Cianjur Kota. Sementara dua korban lainnya adalah anggota Sat Sabhara Polres Cianjur, yakni Brigadir Dua Yudi Muslim dan Brigadir Dua FA Simbolon. Sedangkan satu lagi belum diketahui identitasnya, 

sementara menurut Ketua Umum PB HMI R Saddam Al Jihad langsung menyatakan sikap terkait jatuhnya korban pada aksi mahasiswa di depan gerbang Pendopo Kabupaten Cianjur, Kamis (15/8).

Ia mengatakan, untuk setiap Badko dan cabang HMI Se-Indonesia diharapkan menjaga kondusifitas. Pihaknya sudah komunikasi dengan Badko HMI Jabar dan HMI Cabang Cianjur.

"HMI tidak terlibat dalam pelemparan bensin itu, dalam posisi itu adalah oknum. Silahkan diproses secara hukum untuk oknum tersebut," ujarnya dalam keterangan pers yang diterima Tribun semalam.

Ia juga mengatakan dirinya bersama ketum-ketum Cipayung segera bertemu untuk menindaklanjuti kondisi tersebut agar suasana segera dapat didinginkan dan mendapatkan solusi jalan tengah.
"Besok, saya akan datang, kemungkinan bersama ketum-ketum Cipayung akan ke Cianjur. Menjenguk para korban, baik mahasiswa ataupun kepolisian," katanya.

Ia mengatakan pengawalan terhadap kader HMI akan dilakukan oleh bidang PTKP PB HMI dan Badko HMI Jawa Barat dalam kondisi tersebut.

"Diharapkan Cabang-cabang dan Badko tidak terpancing situasi. Lebih diutamakan untuk mencari jalan tengah dalam penyelesaian persoalan tersebut," ujarnya.
Kondisi Polisi yang Jadi Korban

Kapolda Jabar Irjen Pol Rudy Sufahriadi, akan membawa dua anggota polisi lainnya ke RS Sartika Asih Bandung jika kondisinya terus memerlukan perawatan intensif.

Hal itu ia kemukakan setelah satu orang anggota polisi yang menderita luka bakar 80 persen dirujuk ke RS Kramatdjati, Jakarta.

"Saya akan konsultasi terkait kondisi dua anggota lainnya, saya akan bawa ke Bandung kalau kondisi luka diharuskan dirujuk," ujar Kapolda, Kamis (15/8) setelah menjenguk korban yang terbakar di RSUD Sayang Cianjur.

Kapolda juga menegaskan bahwa dalam aksi membakar ban itu tidak diperbolehkan.

"Kenapa polisi memadamkan karena takut dimarahi dan harus menetralisir agar suasana kondusif," kata Kapolda.

Menurut Rudi kenapa sampai tak terlihat sebelumnya mahasiswa membawa ban, karena diduga hasil penyelidikan sementara  ban itu diambil di jalan.

"Kami sedang dalami lagi, demo seharusnya tak ada bakar ban, semua yang terlibat akan dihukum, apakah ada pelaku utama atau tidak, Polres telah amankan 15 orang," ujarnya.

Ia mengatakan, setelah pemeriksaan akan diketahui apakah ada pelaku utama atau tidak.


"Tunggu hasil pemeriksaan apakah ada pelaku utama atau tidak," katanya.(fam)

Tidak ada komentar