Berita Terbaru

Gubernur Hadiri Swa Bina Manggala III Gerakan Pramuka Kwarda. Jatim

Baca Juga


Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa selaku Ketua Majelis Pembina Daerah (Mabida) Gerakan Pramuka (GP) Kwartir Daerah (Kwarda) Provinsi Jawa Timur, menghadiri acara Swa Bina Manggala III yang diselenggarakan oleh GP Kwarda Provinsi Jatim di Gedung Cak Durasim Surabaya, Rabu (28/08) pagi.
Kehadiran Gubernur perempuan pertama Jatim dalam kegiatan Kepramukaan, merupakan kehadiran yang kedua setelah resmi dilantik menjadi Ketua Mabida pada (9/8). Event  pertama yakni bertindak menjadi Inspektur Upacara Hari Pramuka tanggal (14/08) di Grahadi Surabaya.
 Dihadapan 600 orang peserta yang berasal dari GP Kwartir Cabang seluruh Jawa Timur, perempuan yang sedang intensif melakukan dialog dengan elemen anak bangsa yang tinggal di Jatim ini, memberikan pembekalan kepada para anggota Pramuka yang sudah menyandang Manggala ini tentang pentingnya pembangunan karakter bangsa.
Menurut Khofifah mengutip statemen Presiden yaitu revolusi mental yang sudah dicanangkan sehingga ada upaya menuju revolusi karakter. Namun upaya investasi mental bagi anak bangsa ini tidak bisa dilakukan oleh pemerintah saja atau secara parsial baik oleh organisasi massa maupun sekolah namun harus bersinergi saling mengisi dan melengkapi apalagi menghadapi perkembangan jaman seperti saat ini karena bisa saja dan sudah terjadi fenomena tergerusnya sikap mentalitas anak bangsa sehingga mendedragasikan persatuan dan kesatuan hanya gara-gara media sosial.
Ia menceritakan kembali kasus-kasus dari tindakan intolerasi dan radikalisme, yang terbaru adalah penyerangan terhadap anggota kepolisian di Surabaya da setelah dilakukan pemeriksaan oleh Polda Jatim.
"Investasi bidang mental yang hari ini menjadi PR kita bersama, pemerintah tidak bisa melakukan sendirian, pun demikian dengan ormas-ormas dan sekolah tidak bisa melakukan sendirian maka harus bersinergi saling melengkapi dan mengisi," tutur Khofifah.
Sementara itu Waka Humas Kwarda Jatim,  Prof. Suyatno menyampaikan beberapa poin evaluasi yang ia singgung terkait sikap sumber daya manusia, khususnya yang tergabung dalam Gerakan Pramuka Jawa Timur agar 'Gaspol' untuk berani melalukan gebrakan inovasi dalam dunia kepramukaan.
Sejalan dengan sikap 'gaspol' yang Yatno jelaskan, ia mencontohkan beragam inovasi yang seharusnya Gerakan Pramuka dapat lalukan,  namun pada kenyataannya dilakukan oleh SDM dari luar negeri. "Kita (Indonesia)  belum dapat melampaui negara seperti Amerika dan Thailand karena kita sibuk dengan aspek eksperensial dan kognitif" ujarnya.
Selama ini kegiatan kepramukaan yang diberikan oleh pelatih dan pembina hanya fokus pada aktivitas outdoor saja. Namun aktivitas yang diajarkan hanya itu-itu saja. "Berani ubah gaya,  berani inovasi 'yang penting melakukan', fokus belajar,  bongkar jati diri anak, perangi hoax. Harus gaspol, di dunia pramuka harus banyak inovasi yang ditemukan," tambahnya.  (adm-itn-ynd,pno)

Tidak ada komentar