Berita Terbaru

Presiden Republik Indonesia Ir. H. Joko Widodo Membagikan 133 Ribu Sertifikat untuk 5200 Kepala Kelu

Baca Juga


Pontianak - Presiden Republik Indonesia Ir. H. Joko Widodo membagikan 133 ribu sertifikat untuk 5200 Kepala Keluarga, dalam acara itu rombongan Presiden Republik Indonesia didampingi Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidiji , Walikota Pontianak Edi Rusdi Kamtono dan Ketua DPD RI Oesman Sapta Oedang (OSO) di Taman Digulis Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar), Kamis (5/9/2019).
Sebelum kegiatan berlangsung Presiden Joko Widodo atau yang biasa dipanggil akrab Jokowi ini melakukan penanaman bibit pohon Durian Serumbut yang merupakan salah satu sumberdaya genetic (SDG) durian lokal Kalimantan Barat yang memiliki potensi yang baik untuk dikembangkan.  Serumbut  berasal dari daerah perbatasan antara Kabupaten Sanggau dan negara tetangga Malaysia, tepatnya berasal dari  Dusun Ponti Kayan, Desa Nekan Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau Provinsi Kalimantan Barat.
Setelah Melakukan Penanaman Jokowi beserta rombongan menyempatkan melihat sekitaran Taman Degulis dan menuju tenda acara.
Dalam sambutannya Jokowi menerangkan terkait masalah sertifkat, pihaknya akan terus menggenjot penerbitan sertifikat yang akan dibagikan kepada masyarakat.
“Pertama perlu saya sampaikan tentang sertifikat, di Indonesia ini diseluruh tanah air harusnya ada 126 juta sertifikat tanah yang harusnya dipegang rakyat, tetapi ditahun 2015 baru 46 juta yang diterima, jadi yang belum pegang sertifikat ada 80 juta yang mestinya harus pegang sertifikat, 80 juta,” kata Jokowi.
“Setahun produksi sertifikat kita 500 ribu sebelumnya dulu, berarti kalau 80 juta bapak ibu nunggu sertifikatnya 160 tahun, mau? Siapa yang mau nunggu sertifikat 160 tahun, mau? Yang mau maju sini saya beri sepeda,” Ujar Jokowi yang di sambung dengan tawa masyarakat dan tamu undangan. Dengan inilah, menurut Jokowi yang akan terus dikejar sehingga kinerja BPN harus dimaksimalkan.
“Inilah yang ingin kita selesaikan sehingga saya ingat 2015 akhir, 2016 saya perintahkan kepada Menteri BPN, pak Menteri gak bias ini terus-terusan seperti ini. saya minta 5 juta harus keluar, dari 500 ribu menjadi 5 juta,” tegasnya.
“2018 saya gak mau 5 juta lagi, 7 juta harus keluar. Tahun ini target kita 9 juta harus keluar, saya yakin Insya Allah akan bisa terselesaikan karena 5, 7, 9 juta terlampaui, nyatanya kita bisa melakukan itu,” papar Jokowi.
“Perkiraan kita nanti di 2025 semua lahan yang 80 juta tadi sudah bersertifikat, jadi tidak ada lagi begitu saya masuk ke kampung, ke desa, sengketa lahan, sengketa tanah, konflik tanah, konflik lahan, gak ada, itu yang menyebabkan sering konflik di situ, tanah, disemua provinsi, disemua wilayah kita karena 80 juta belum bersertifikat,” tambah Jokowi.
Presiden Republik Indonesia ke- 7 ini menegaskan jika Kanwil BPN Provinsi maupun Kabupaten yang tidak maksimal dalam bekerja dan tidak sesuai target akan diganti, tidak terkecuali menteri.
“Inilah problem yang harus saya sampaikan apa adanya, tapi rampung percayalah, kantor BPN sekarang kerjanya dari pagi sampai tengah malam, sabtu minggu juga urusi penyelesaian sertifikat, karena saya target. Menterinya saya target 9 juta, Mentri ke Kanwil BPN Provinsi, kamu 2 juta, kamu 3 juta, yang gak selesai ganti aja Kakanwilnya,” tegasnya.
“Kanwil perintah kantor di Kabupaten, kamu 100 ribu, kamu 200 ribu, ya kantor BPN Kabupaten gak selesai ya ganti juga,” ucapnya.
lanjutnya, ini adalah proses kita untuk distribusi lahan, dan memegang kepastian hukum.
“Setelah pegang ini tolong juga diurus ke BPN untuk menjadi sertifikatnya, tapi ini sudah kuat sebetulnya, tapi kalau mau sertifikat lagi urus dikantor BPN, tadi pak Menteri BPN udah bisik-bisik saya kalau yang pegang ini gampang begitu ukur tanah rampung bisa kita selesaikan ” Ujarnya
Beliau pun mengungkapkan, dengan 133 ribu sertifikat yang dibagikan, untuk 5200 KK status hukumnya menjadi legal dan jelas.
“Saya sudah ingatkan juga, tanah yang tidak produktif cabut, harus produktif, ada yang mau dipakai untuk tanam durian serumbut, gak ada? Ada yang mau untuk ditanam singkong? Jika punya lahan tolong dihitung perkiraan berapa pohon, hasil tiap pohon dan semua harus terhitung kalau kita punya duit, apalagi pinjam bank hitungannya harus lebih detail lagi,” tutup Presiden Jokowi. (Syarif Abdal)


Oleh: (Wiwin Sutiana, ST)

Tidak ada komentar