Berita Terbaru

Revolusi Industri 4.0 dan Inovasi Sistem Koin Syariah Blockchain

Baca Juga



Birokrasi Online , Menyambut era revolusi industri 4.0, Presiden Joko Widodo dengan antusias dan optimis menyiapkan berbagai langkah strategis. Presiden menegaskan bahwa Indonesia justru harus memanfaatkan perkembangan yang ada untuk kemajuan bangsa.
“Indonesia harus gesit dan cepat memanfaatkan kesempatan yang ada di depan mata karena rumus yang berlaku sekarang bukan lagi yang besar mengalahkan yang kecil, tapi yang cepat mengalahkan yang lambat,” ujar Presiden.
Untuk mengantisipasi Revolusi Industri 4.0, pemerintah sudah mempersiapkan roadmap yang dinamakan Making Indonesia for 4.0. Presiden juga sudah berkali-kali bertemu dengan anak-anak muda dari komunitas digital dan memotivasi mereka agar bisa memunculkan ekosistem-ekosistem digital yang arahnya akan membangun sebuah komunitas besar. Ini merupakan langkah awal untuk mengantisipasi setiap perubahan yang terjadi dari revolusi 4.0.
Presiden Jokowi menegaskan bahwa dalam membangun ekosistem digital, mau tidak mau semuanya berkaitan dengan content creator dan software. Ia berharap generasi muda bisa membawa Indonesia lebih baik dengan visi-visi besarnya.
“Inilah tantangan ke depan yang harus kita hadapi, kita rencanakan visi besar ke depan Indonesia seperti apa,” ujarnya di hadapan sejumlah komunitas digital.
Prinsip Penting Industri 4.0
Prinsip penting yang akan membantu identifikasi dan implementasi skenario-skenario Industri 4.0. antara lain prinsip interoperabilitas (kesesuaian), yaitu kemampuan mesin, perangkat, sensor dan manusia untuk berhubungan dan berkomunikasi satu sama lain lewat Internet untuk segala (IoT) atau Internet untuk khalayak (IoP). Prinsip kedua adalah transparansi informasi, yaitu kemampuan sistem informasi untuk menciptakan salinan dunia fisik secara virtual dengan memperkaya model pabrik digital dengan data sensor.
Prinsip transparansi informasi inilah yang kemudian mewujud antara lain dalam sistem yang disebut blockchain. Dalam konteks keuangan, blockchain merupakan sebuah buku kas transaksi ekonomi dalam bentuk digital yang tidak dapat dicurangi, selain itu dapat diprogram untuk mencatat bukan hanya transaksi finansial namun segala nilai secara virtual (Don & Alex Tapscoot, penulis Blockchain Revolution, 2016).
Informasi yang dipegang blockchain ada untuk dibagikan dan secara berkala database-nya dicocokkan. Ini adalah salah satu cara menggunakan jaringan yang hasilnya terlihat jelas. Database blockchain tidak diletakan di satu lokasi, artinya catatan tersebut terpublikasikan dan mudah dibenarkan. Tidak ada versi pemusatan informasi untuk dirusak oleh hacker. Menjadi tuan rumah dari jutaan komputer sekaligus, membuat data tersebut mudah diakses oleh siapapun melalui internet.

Karya Anak Bangsa
Indonesia saat ini memiliki empat startup dengan “gelar” unicorn atau dengan valuasi lebih dari US$ 1 miliar. Adapun empat startup unicorn Indonesia adalah Bukalapak, Go-Jek, Tokopedia dan Traveloka.
“Sekarang kita sudah punya empat unicorn, tapi saya ingin lebih dari itu,” kata Jokowi dalam acara pembukaan Ideafest 2018 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Jumat (26/10/2018).
Pemerintah, kata Jokowi, akan memberikan dukungan kepada startup lokal untuk dapat terus tumbuh atau jika ingin melakukan ekspansi ke luar negeri. Namun, tetap diperlukan dukungan dari berbagai pihak lain, termasuk investor.
Salah satu karya anak bangsa yang saat ini disambut baik dunia internasional khususnya negara-negara Timur Tengah yaitu penerapan blockchain di dunia keuangan dengan bentuk mata uang digital bernama Noorcoin. Noorcoin adalah token Syariah pertama di dunia. Memadukan teknologi kripto dengan platform yang sesuai dengan hukum Syariah. Noorcoin dibangun dengan sistem kepercayaan dan reputasi yang terdesentralisasi yang bekerja tanpa cacat di atas gerbang pembayaran real-time sistem blockchain.
Pendiri dan Chief Executive Officer (CEO) Noorcoin, Sofia Koswara adalah anak-bangsa Indonesia. Demo aplikasi mobile Noorcoin telah diluncurkan untuk 57 Negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI) di sesi tahunan the Islamic Chamber of Commerce, Industry & Agriculture (ICCIA) di Jakarta (22-23 Oktober 2018). Menurut Sofia, Brunei dan Kerajaan Arab Saudi telah secara serius membahas penggunaan Noorcoin. Bank-bank di Arab Saudi dan Dewan Zakat-nya mulai melihat uang digital sebagai alternatif transaksi finansial jangka panjang.
Duta Besar Kerajaan Arab Saudi untuk Indonesia, HE Osamh Mohammed Abdullah Shuibi yang menghadiri peluncuran Noorcoin mengatakan bahwa penggunaan uang digital di negara-negara Islam sangat penting. Sebagai bukti keseriusan, kerajaan Arab Saudi sudah memesan 20 miliar Noorcoin.
“Selain untuk transaksi, tujuan utamanya adalah mengurangi dominasi Dollar Amerika Serikat. Noorcoin, mata uang digital Islam pertama di dunia, dapat digunakan untuk layanan Umrah dan Haji, juga untuk transaksi antar negara. Keunggulan Noorcoin adalah lebih transparan, aman dan biaya rendah menghemat sampai 90 persen,” jelas Osamh.

Noorcoin adalah mata uang digital Islam pertama di dunia. Dengan teknologi terbaru, terbaik dan termuktakhir, Noorcoin ditargetkan menjadi mata uang Syariah paling populer untuk melayani 1.8 miliar umat muslim. Sofia menambahkan, nantinya Noorcoin akan didukung dengan emas (gold backed) sehingga menjadi lebih baik dan lebih bernilai.
“Kami membangun syariah-compliant, decentralized payment dan trust solution diatas blockchain Zilliqa yang memanfaatkan teknologi smart contract,” tutur Sofia. Dengan Noorcoin, merchant dapat menerima uang digital berbasis Zilliqa dan menukarkannya dengan mata uang fiat. Merchant dan customer dapat mengambil bagian dalam perdagangan global yang terdesentralisasi dengan kepercayaan penuh.
Kepala Staf Kepresidenan, Jenderal TNI (Purn) Moeldoko, memandang positif proposal Noorcoin. Menurutnya, persatuan negara-negara anggota OKI dalam bidang ekonomi dan perdagangan harus terus ditingkatkan. Hal ini juga sejalan dengan semangat membangun dan mengembangkan ekonomi umat yang juga terus didorong oleh Presiden Jokowi.
“Kita harus tahu artificial intelligence, mengerti crypto currency dan 3D printing. Tahu internet of things dan virtual realities. Semuanya harus mengikuti kalau tidak kita akan ditinggal,” kata Presiden.
Blockchain merupakan suatu mekanisme untuk membawa orang-orang menuju level tertinggi dari akuntabilitas yang sesuai dengan prinsip Syariah. Tidak ada lagi transaksi yang gagal. Selain itu, blockchain membantu menjamin validitas dari transaksi dengan mencatatnya bukan hanya di pengatur utama tapi terhubung dengan sistem pengatur. Semuanya terkoneksi melalui mekanisme yang valid.
Sebagaimana ditegaskan oleh Presiden Jokowi bahwa Revolusi Industri 4.0 seharusnya bisa jadi peluang besar bagi Indonesia jika kita jeli dan siap memanfaatkannya. Dalam konteks pemanfaatan sistem blockchain untuk mata uang digital, Noorcoin bisa menjadi contoh yang berhasil menggabungkan nilai-nilai relijius menyatu dalam satu mata uang digital. Ini juga merupakan contoh kreatif pemanfaatan peluang yang muncul dari Revolusi Industri 4.0.

Tidak ada komentar