Berita Terbaru

BMKG: 32 Perairan Indonesia Berpotensi Diterpa Gelombang Tinggi

Baca Juga

Birokrasi Online, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat agar waspada terkait adanya potensi gelombang tinggi yang berpeluang terjadi di beberapa perairan Indonesia.
Kepala Bagian Humas Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Akhmad Taufan Maulana mengatakan potensi gelombang setinggi 1,25 meter hingga 6 meter tersebut akan terjadi dalam dua hari ke depan, 4-6 Oktober 2019.
"Kita minta masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di peseisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar selalu waspada," ujarnya melalui rilis yang diterima Kompas.com, Jumat (4/10/2019).
Gelombang tinggi tersebut, imbuhnya terjadi lantaran, adanya pola sirkulasi udara di Selat Karimata bagian selatan dan Teluk Cendrawasih.
"Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya dari Tenggara-Barat Daya dengan kecepatan 4-15 knot sedangkan di wilayah selatan Indonesia dari Timur-Selatan dengan kecepatan 4-25 Knot," paparnya.
BMKG membagi sejumlah wilayah sesuai dengan potensi gelombang tinggi yang terjadi. Perinciannya yakni sebanyak 23 wilayah perairan berpeluang mengalami gelombang tinggi dengan ketinggian 1,25 hingga 2,5 meter, 8 wilayah perairan berpotensi terjadi gelombang tinggi mencapai 2,5 hingga 4 meter dan 1 wilayah perairan berpotensi mengalami gelombang tingi 4 hingga 6 meter.
Berikut perinciannya:
23 wilayah perairan berpeluang mengalami gelombang tinggi dengan ketinggian 1,25 hingga 2,5 meter adalah:
  • Perairan Utara Sabang
  • Perairan Sabang sampai Banda Aceh
  • Perairan Barat Aceh
  • Samudra Hindia Barat Aceh hingga Kepulauan Nias
  • Perairan Selatan Pulau Sawu-Kupang–Pulau Rote
  • Selat Sumba Bagian Barat, perairan Selatan Flores
  • Laut Sawu dan Laut Timor Selatan NTT
  • Selat Ombai
  • Perairan Selatan Kepulauan Letti–Kepulauan Tanimbar
  • Perairan Selatan Kepualuan Kei–Kepulauan Aru
  • Laut Arafuru
  • Laut Jawa bagian Tengah dan Timur
  • Perairan Selatan Kalimantan
  • Perairan Kotabaru
  • Selat Makassar bagian Selatan dan Tengah
  • Laut Flores bagian Timur
  • Perairan Manui–Kendari
  • Perairan Timur Wakatobi
  • Perairan Selatan Kepulauan Banggai–Kepulauan Sula
  • Perairan Selatan Pulau Buru–Pulau Seram
  • Laut Banda dan Laut Seram bagian Timur
  • Perairan Selatan Sulawesi Utara
  • Perairan Selatan Kaimana–Amamapere.

Risiko Tinggi

Sedangkan 8 wilayah perairan yang berpotensi terjadi gelombang tinggi mencapai 2,5 hingga 4 meter antara lain:
  • Perairan Barat Pulau Simeulue
  • Perairan Enggano-Bengkulu
  • Perairan Barat Lampung
  • Samudra Hindia Barat Pulau Simeulue-Kepulauan Mentawai
  • Selat Sunda bagian Selatan
  • Perairan Selatan Jawa hingga Pulau Sumba
  • Selat Bali–Lombok–Alas bagian Selatan
  • Samudra Hindia Selatan Jawa Timur hingga NTT.
Dan, untuk wilayah perairan Samudra Hindia Barat Bengkulu hingga Selatan Jawa Tengah, berpotensi mengalami gelombang tinggi dengan ketinggian 4-6 meter.
Lebih lanjut, beberapa transportasi air seperti perahu nelayan diimbau untuk waspada terhadap kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter serta kapal tongkat diimbau waspada terhadap kecepatan angin lebih dari 16 knto dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter.
Sementara untuk kapal ferry diimbau waspada terhadap kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter.
Terakhir untuk kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar diimbau waspada terhadap kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 meter.
"Kita minta masyarakat selalu waspada," imbuhnya.

Tidak ada komentar