Berita Terbaru

Kritik dan harapan kelompok minoritas kepada Jokowi: 'Perhatikan hak-hak kami'

Baca Juga



Sejumlah warga berkomentar mengenai pelantikan Joko Widodo sebagai presiden periode kedua.
Maria Catalina Sumarsih, ibu korban tragedi Semanggi I tahun 1998, mengatakan dia pesimistis Jokowi akan menyelesaikan kasus HAM berat di periode keduanya.
"Saya optimistis dalam melangkah, dalam berjuang tapi saya pesimistis dalam berharap," katanya kepada wartawan BBC Indonesia, Rivan Dwiastono.
Dia menyebut persoalan HAM adalah janji kampanye Jokowi yang tidak terlaksana selama lima tahun pertama kepemimpinannya.
Selanjutnya, Marcella Ananda, relawan kebakaran hutan dari Youth Act Kalimantan mengatakan dia mengapresiasi kinerja Jokowi dalam pembangunan, namun mantan wali kota Solo itu masih gagal dalam mengatasi kebakaran hutan dan persoalan masyarakat adat.
"RUU Masyarakat Adat sampai saat ini masih belum disahkan dan kebakaran hutan di Kalimantan masih terus terjadi," katanya.
Sementara, komunitas Syiah Sampang yang kini mengungsi ke Sidoarjo optimistis dengan hadirnya KH Ma'ruf Amin sebagai wakil presiden.
"Sebagai tokoh Nahdlatul Ulama, saya optimistis KH Ma'ruf bisa menyelesaikan persoalan bangsa, terutama masalah kami di pengungsian," tutur Tajul Muluk, tokoh Syiah Sampang.
Catatan juga datang dari warga Papua. Mereka berharap Jokowi tidak hanya memperhatikan pembangunan infrastruktur.
"Perhatikan juga hak-hak kami, terutama perempuan," kata Hana Makwan, warga Jayapura.
Sementara dari Sentani, Agustinus Ferre ingin anak-anak Papua punya kesempatan yang sama untuk menjadi pegawai negeri.
"Saya harap anak-anak Papua diberi kesempatan khusus menjadi pegawai negeri di kementerian di Indonesia," tuturnya.
Video Editor: Lesthia Kertopati

Tidak ada komentar