Berita Terbaru

Penjelasan Polisi Soal Maulana, Korban Tewas saat Demo Ricuh di DPR

Baca Juga

Birokrasi Online, Kapolri Jenderal Tito Karnavian sempat menyampaikan ada satu orang yang meninggal dalam serangkaian demo ricuh di sekitar DPR. Tapi, korban tewas bukan karena kekerasan, tapi karena sesak nafas.
Setelah ditelusuri korban bernama Maulana Suryadi (23). Tito saat itu menyatakan, korban bukanlah mahasiswa maupun pelajar.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono mengatakan, polisi sudah memberi tahu soal kematian Maulana yang sehari-hari menjadi juru parkir itu. Ibu kandung Maulana, Maspupah datang ke RS Polri untuk melihat langsung kondisi jenazah.
Dalam kesempatan itu, kata Argo, Maspupah menolak jasad anaknya diautopsi. Setelah semua proses administrasi selesai, Maulana dibawa pulang.
"Ibu kandung almarhum atas nama Maspupah datang ke RS Polri melihat jenazah anaknya untuk dibawa pulang. Ibu kandung melihat sendiri jenazah anaknya, dan melihat tidak ada tanda tanda kekerasan apapun. Kemudian ibu kandung tidak mau diautopsi karena memang anaknya mempunyai riwayat sesak napas. Ada pernyataan ditandatangani di atas meterai Rp 6.000," jelas Argo saat dikonfirmasi, Jumat (4/10).
Polisi kemudian memberikan uang duka atau santunan sebesar Rp 10 juta kepada keluarga. Hal ini dinilai wajar sebagai bentuk duka dari kepolisian.
"kalau misalnya seseorang memberikan turut berduka boleh tidak? Ya sudah. Boleh ya," tambah dia.
Terkait kondisi Maulana, Kepala Instalasi Forensik Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Kombes Pol Edi Purnomo mengatakan, Maulana memang memiliki riwayat sesak nafas. Bahkan, riwayat sesak nafas juga diidap oleh ayahnya.
"Dia (Maulana) meninggal karena sesak nafas. Keluarganya bilang, dia punya riwayat sesak nafas. Kakaknya juga menderita sesak nafas, bapaknya meninggal juga karena sesak nafas," kata Edi seperti dikutip dari Antara.
"Kalau menurut laporan polisi, Maulana ada di lokasi kericuhan karena baru saja pulang kerja. Bisa saja dia panik, lari-lari hingga sesaknya kambuh," tambah dia.
Edi memastikan, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan dari tubuh Maulana. Bahkan, darah pun tidak ditemukan di tubuh Maulana saat jasadnya tiba di RS Polri.
"Saat saya terima di kamar mayat, tanda kekerasan aja tidak ada. Badannya bersih, kepala dan badan bersih. Tidak ada jejak kekerasan seperti darah," jelas dia.
Beberapa waktu lalu memang beredar video adanya bercak darah yang merembes di kafan Maulana di bagian kepala. Terkait itu, Edi menjelaskan, darah keluar dari tubuh jasad merupakan hal yang wajar.
"Viral video ada darah keluar, kalau orang meninggal memang seperti itu, keluar darah karena pecahnya pembuluh darah, karena faktor pembekuan. Makanya, jenazah yang dikafani, ditutup lubang-lubangnya dengan kapas," katanya.

Tidak ada komentar