Berita Terbaru

Caleg PDIP Cemas,Terancam Tak Dilantik Gegara Suara Ganjar-Mahfud Rendah

Baca Juga



Para caleg PDIP saat ini merasa khawatir meskipun meraih suara tertinggi dalam Pemilihan Legislatif (Pileg). Mereka diberikan ultimatum oleh Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. Caleg PDIP yang berhasil lolos hanya akan dipastikan masuk parlemen jika memenuhi syarat tertentu.

Megawati menetapkan syarat bahwa perolehan suara caleg PDIP harus setara atau lebih tinggi dari perolehan suara pasangan Ganjar-Mahfud di daerah pemilihannya. Jika perbandingan suara tidak setara, Megawati mempertimbangkan untuk tidak melantik caleg tersebut sebagai anggota DPR.

Instruksi ini terdapat dalam surat dari PDI Perjuangan yang ditandatangani oleh Megawati Soekarnoputri dan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Surat tersebut memuat dua poin wajib yang harus dipenuhi oleh para caleg.

Pertama, caleg harus memastikan kemenangan PDIP dan pasangan Ganjar-Mahfud di setiap TPS, hingga tingkat RT, RW, Dusun, Desa, Kecamatan, Kabupaten/Kota, dan Provinsi dengan keseimbangan antara suara caleg, suara partai, dan suara GP-MMD.

Kedua, perolehan suara caleg di setiap dapil minimal harus sejalan atau lebih besar dari perolehan suara pasangan Ganjar-Mahfud untuk mencapai target pemenangan Pilpres 2024.

Menanggapi instruksi tersebut, Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo atau FX Rudy mengonfirmasi kebijakan DPP PDIP. Politikus PDI-P Aria Bima mengakui bahwa ia terancam tidak dilantik sebagai anggota DPR RI terpilih jika perolehan suara Pileg lebih tinggi daripada suara Pilpres 2024.

Aria Bima mengungkapkan instruksi dari Megawati agar suara Pilpres sebanding atau lebih tinggi dari suara Pileg. Ia menyatakan bahwa kebijakan ini harus dijalankan dengan hati-hati karena bisa memicu lonjakan inflasi dan menekan daya beli masyarakat.

Wakil Ketua Komisi VI DPR, Aria Bima, telah melakukan berbagai upaya dan investigasi untuk menjawab anomali dalam hasil hitung cepat antara Pileg dan Pilpres 2024. Ia menyoroti rendahnya suara Ganjar Pranowo-Mahfud MD di wilayah basis PDI-P, meskipun PDI-P unggul secara nasional. Ganjar Pranowo juga menyatakan adanya anomali dalam perolehan suara, dan pihaknya sedang menyelidiki penyebabnya.

Tidak ada komentar