Berita Terbaru

Hamas Berebut Posisi Pemimpin Baru, Diduga Rantai Komando Terputus

Baca Juga



Saat ini, Hamas berencana mengganti pemimpinnya di Gaza, Yahya Sinwar, setelah serangkaian kekalahan yang dialami oleh milisi Palestina itu di Khan Younis.

Israel mengklaim bahwa Hamas tidak lagi mempercayai Yahya Sinwar dan bahwa pemimpin Hamas di luar negeri kehilangan kepercayaan. Pernyataan ini muncul setelah Serangan 7 Oktober 2023 yang memicu perang.

Menurut Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, Hamas tampaknya tidak memiliki kepercayaan pada komandannya, dan ini menjadi isu yang nyata. Pasukan Hamas di Gaza tidak merespons, dan tidak ada pemimpin yang bisa diajak bicara. Gallant mengusulkan adanya tender untuk menentukan siapa yang akan mengelola Gaza.

Yahya Sinwar, yang dianggap sebagai dalang di balik Serangan 7 Oktober, diduga telah kehilangan kontak dengan kelompoknya selama beberapa minggu. Israel berjanji untuk memburunya, dan meskipun IDF (Israel Defense Forces) menyatakan telah mengisolasi Sinwar di bunker bawah tanah di Gaza utara, dia diyakini melarikan diri ke selatan melalui terowongan Hamas.

Pihak Israel menegaskan bahwa perburuan terhadap Sinwar tidak akan berhenti sampai dia ditangkap, baik hidup atau mati. Namun, keberadaan Sinwar belum dikonfirmasi, dan Hamas belum memberikan komentar terkait tuduhan ini. Beberapa ahli berspekulasi bahwa Sinwar mungkin bersembunyi di Rafah, kota terpadat di Gaza.

Gallant menyatakan bahwa IDF akan terus maju ke kota tersebut, meskipun ada kecaman internasional, dan bahwa tidak akan ada tempat untuk melarikan diri bagi Hamas. Dia menyoroti penurunan jumlah pasukan Hamas dan menegaskan bahwa tidak ada bantuan dari Iran atau bantuan internasional yang membantu mereka.

Tidak ada komentar