Berita Terbaru

ini dia Penyebab Saham AALI Merosot

Baca Juga



Harga saham PT Astra Agro Lestari Tbk. (AALI) terus mengalami penurunan sejak awal tahun 2024. Pada perdagangan Jumat (16/2/2024), harga saham AALI ditutup di level Rp6.825, mengalami penurunan sebesar 0,36% dari harga sebelumnya.

Dalam kurun waktu seminggu, harga saham AALI turun sebanyak 0,73% dan mengalami koreksi sebesar 4,55% dalam sebulan. Selain itu, harga saham AALI juga terkoreksi sebanyak 2,85% year-to-date (ytd).

Direktur Utama Astra Agro Lestari, Santosa, menyatakan bahwa penurunan harga saham tersebut tidak mencerminkan kinerja operasional perusahaan. Menurutnya, faktor psikologis dari harga minyak sawit di pasar global lebih berpengaruh terhadap pergerakan harga saham.

Harga CPO atau minyak kelapa sawit di Bursa Derivatif Malaysia pada Maret 2024 mengalami pelemahan sebesar 19 poin menjadi 3.908 ringgit per metrik ton. Begitu pula, kontrak April 2024 mengalami pelemahan sebesar 16 poin menjadi 3.859 ringgit per metrik ton.

Santosa menjelaskan bahwa kinerja operasional AALI pada tahun 2023 justru mengalami peningkatan dari sisi produksi tandan buah segar (TBS). Astra Agro Lestari mencatat total produksi TBS pada 2023 mencapai 3,31 juta ton, meningkat 4,8% dibandingkan produksi pada 2022 sebesar 3,15 juta ton.

"Rasanya ini [penurunan harga saham] bukan karena kinerja operasional," ungkap Santosa dalam wawancara Talk to The CEO, Jumat (16/2/2024).

Santosa juga menyampaikan bahwa penurunan harga saham bukan hanya dialami oleh AALI, melainkan juga oleh emiten-emiten sawit lainnya. Sentimen dari Undang-Undang Antideforestasi atau EUDR yang diterapkan oleh Uni Eropa juga diakui sebagai faktor yang memengaruhi harga saham emiten sawit, termasuk AALI.

"Jika hanya AALI yang mengalami penurunan harga saham, itu mungkin disebabkan oleh kinerja buruk. Namun, ini bukan hanya AALI," tegasnya.

Berdasarkan laporan keuangan pada Rabu (1/11/2023), AALI membukukan pendapatan bersih sebesar Rp15,6 triliun hingga kuartal III/2023, mengalami penurunan sebesar 5,05% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp16,5 triliun. Turunnya pendapatan tersebut juga mempengaruhi laba bruto AALI yang turun sebesar 26,73% menjadi Rp1,94 triliun.

Tidak ada komentar