Berita Terbaru

Ini Dia, Refly Harun: Si Pengkritik dengan Sorotan Terangkat

Baca Juga

Foto : Refly Harun
Refly Harun, seorang pengamat politik dan pakar hukum tata negara, kini tengah menjadi sorotan karena komentarnya yang mencuat tentang hilangnya 3 juta suara Anies-Muhaimin.
Dalam suasana yang penuh kontroversi jelang penetapan pemenang Pilpres 2024 oleh KPU, Refly Harun dengan percaya diri menyatakan kesiapannya untuk membagikan data yang dimiliki menjelang proses penetapan tersebut.

Refly, yang saat ini merupakan anggota Dewan Pakar Timnas Anis Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN), mengaku akan membuka tabulasi nasional hasil Pilpres 2024 yang dikumpulkan oleh Timnas AMIN. Menurutnya, ada banyak kejanggalan dan dugaan kecurangan dalam proses real count yang dilakukan oleh KPU menggunakan aplikasi Sirekap.

Refly Harun, lahir pada 26 Januari 1970, merupakan sosok yang memiliki karier yang beragam. Setelah mengenyam pendidikan sarjana di Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, ia memulai karier sebagai wartawan sebelum akhirnya beralih ke dunia akademisi. Selama perjalanan kariernya, Refly aktif sebagai pembicara, peneliti, dan konsultan di berbagai lembaga, termasuk Centre of Electoral Reform (CETRO) dan Mahkamah Konstitusi (MK).

Selain itu, Refly pernah menjadi staf ahli presiden dan Komisaris Utama Jasa Marga. Namun, namanya juga pernah viral karena menjadi korban pelemparan botol saat menghadiri sebuah diskusi publik. Meskipun mengalami insiden tersebut, Refly tetap memilih untuk tetap berdiskusi dengan tenang dan menegaskan pentingnya menyelesaikan perbedaan pendapat secara damai.
Dengan berbagai pengalaman dan kontribusinya di berbagai bidang, Refly Harun menjadi sosok yang menarik perhatian dan terus menjadi tokoh penting dalam dunia politik dan hukum di Indonesia."

Sosok Refly Harun dan Sorotan Terkait Pilpres 2024

Refly Harun, anggota Dewan Pakar Timnas Anis Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN), tengah menjadi perhatian setelah menyentuh isu kehilangan 3 juta suara Anies-Muhaimin. Refly Harun bahkan menyatakan kesiapannya untuk membuka data sebelum penetapan pemenang Pilpres 2024 oleh KPU.
Refly Harun berperan aktif dalam Timnas AMIN dan menyoroti potensi anomali serta dugaan kecurangan dalam proses real count KPU menggunakan aplikasi Sirekap. "Akan kami buka saat menjelang KPU memutuskan. Kami buka bila ada terjadi perbedaan. Tabulasi yang kami buat lengkap dengan form C hasil," ungkap Refly.

Dilansir dari Wikipedia, Refly Harun, lahir pada 26 Januari 1970, adalah seorang pakar hukum tata negara dan pengamat politik Indonesia. Setelah menyelesaikan pendidikan di Fakultas Hukum UGM pada tahun 1995, Refly memulai kariernya sebagai wartawan di Media Group. Namun, dorongan intelektualnya membawanya ke dunia akademisi.

Refly melanjutkan studi S2 di Universitas Indonesia dan S3 di University of Notre Dame, Amerika Serikat. Kariernya berkembang sebagai narasumber, pembicara, dan pengamat hukum tata negara, sengketa Pilkada, dan Pilpres. Ia aktif sebagai konsultan dan peneliti di Centre of Electoral Reform (CETRO) dan pernah menjadi staf ahli hakim konstitusi di Mahkamah Konstitusi.

Pada tahun 2014, setelah Pemilihan Umum Presiden Indonesia, Refly menjadi staf ahli presiden dan kemudian ditunjuk sebagai Komisaris Utama Jasa Marga pada tahun 2015. Selain itu, ia aktif sebagai dosen tetap Ilmu Hukum di Universitas Tarumanagara.

Refly pernah menjadi korban pelemparan botol saat acara diskusi publik di Sleman pada September 2023. Insiden tersebut terjadi saat diskusi yang melibatkan Rocky Gerung, Refly Harun, dan Saut Situmorang. Meski dihadapi insiden tersebut, Refly tetap menegaskan pentingnya dialog damai dan mengecam kekerasan.

Dengan rekam jejaknya yang luas, Refly Harun terus menjadi figur yang berperan dalam ranah hukum dan politik di Indonesia.

Tidak ada komentar